Rabu, 15 September 2010

Dalam Pelukku


Di lekuk gua karangmu
Masih sempat kubisikkan kata cinta
Pada gadisku
Dalam pelukku

Matanya berlinang
Bibir merahnya bergetar
Sebuah senyum dipaksakan
Dia berkata “apakah kau cinta?”

Dalam hempasan ombak menghantam karang
Kupeluk gadisku
Seraya berkata “tak melebihi cintaku pada Allah.”

Siung 082009

Drini Di Ambang Sore


Dalam luas tepianmu
Jari kakiku menari-nari
Tersengat panasnya pasir putih mu yang terhampar
Hadirkan keluh yang tertahan

Dalam pelukanmu
Sepasang anak manusia mengembara
Pertahankan hidup
Meraih rumput-rumputmu yang hijau kemerahan

Di antara pandan berduri
Sesosok kepala mengendap-endap
Pincingkan mata
Mencari bukti nyata
Sepasang anak manusia merajut cinta

Di antara karang-karangmu
Berjuta pesona menarikku
Jelajahi lekuk tubuhmu
Dengan jemari mataku

Drini 052009

Kutitipkan Anakku Padamu


Kutitipkan anakku padamu
Kaulah yang harus merawatnya
Karena kaulah yang membuatnya ada
Hadir dan berlarian di sekelilingmu
Membentuk barisan lucu
Menggemaskan

Kutitipkan anakku padamu
Kaulah yang harus mendidikknya
Karena kaulah yang telah membuatnya jadi nyata
Hadir di sekelilingmu
Bersimpuh mengharap restu.

Kutitipkan anakku padamu
Karena kaulah pemilik lahan subur
Tempat bersemainya benih-benih yang bakal kutabur
Hingga uzur

Kutitipkan anakku padamu
Belum nyata
Tanpa bentuk
Tanpa nama

Kutitipkan anakku padamu
Yk 111009

Kemana?

rindu meruap-ruap
membuncah
tak tertahan
kemana
kemana harus berkata-kata
jika mulut tak boleh bicara
jika kata harus diam
jika kaki tak boleh melangkah
jika tangan tak bisa meraih
kemana
kemana harus berkata-kata
sampaikan rindu yang kian memanah

yk 290909

Hatiku

Hatiku tersangkut di pucuk cemara
menempel
terayun
digoyang angin
hampir jatuh

Hatiku melayang
terbang
dibawa angin
entah kemana
mencari-cari
dimana bisa bersandar
saat tak terlihat lagi
satu pokokpun berdiri

yk 290909

Padamu

Ramadhan
Hadirmu dari kerinduan
Akan sebuah kepasrahan
Penuh totalitas
Tanpa kompromi
Karena pasti

Hanya padamu
Kuserahkan seluruh ragawiku
Kusandarkan batang tubuhku
Kusandarkan lelahku
Pada malam-malammu yang senyap
Kulenyapkan dahaga ruh-ku yang kian sangat

Padamu
Kulafalkan asma-asma sacral
Penopang niat
Penyangga harkat
Pemulia nurani kian kini

Padamu
Kutahankan lapar dahagaku
Dalam geliat tanpa daya
Tahankan hasrat pekat
Di jiwa
Miliran 050909