rindu, sebuah kata yang teramat sakral. tak satupun insan di dunia ini tak pernah merasakan sebuah kerinduan. dalam rindu sebuah ajang untuk menuntaskan rindu. rindu yang senantiasa membuat kita ada. rindu yang selalu membuat kita menjadi ekspresif. rindu yang sering membuat kita merasa sendiri, tanpa teman. rindu yang membuat kita bergelut dengan kegelisahan. namun rindu itu pulalah yang senantiasa memdorong kita untuk selalu bergerak dan berbuat.
Rabu, 25 Agustus 2010
Tatapanmu
Senyummu
Sejuta tatapan mata kelaparan
Dalam dahaga
Pekat nian
Seribu sembilu jadi satu
Tikamkan mata pisau
Di ujung jantung tanpa restu
Apa yang mesti ditunggu
Tatapanmu
Tatapan mata-mata pena
Yang siap menguliti siapa saja
Jadi berita
Yk 050909
Sejuta tatapan mata kelaparan
Dalam dahaga
Pekat nian
Seribu sembilu jadi satu
Tikamkan mata pisau
Di ujung jantung tanpa restu
Apa yang mesti ditunggu
Tatapanmu
Tatapan mata-mata pena
Yang siap menguliti siapa saja
Jadi berita
Yk 050909
Bulan Suci
Bulan suci
Bulan sunyi
Bulan sepi
Bulan penghambat
Untuk berbuat yang maksiat
Bulan pucat
Tanpa niat
Saat langkah tanpa tuju
Yang hampir , tinggal kelu
Jejak-jejak bisu
Jadi saksi
Mengapa hasrat harus menanti
Muhdela 050909
Bulan sunyi
Bulan sepi
Bulan penghambat
Untuk berbuat yang maksiat
Bulan pucat
Tanpa niat
Saat langkah tanpa tuju
Yang hampir , tinggal kelu
Jejak-jejak bisu
Jadi saksi
Mengapa hasrat harus menanti
Muhdela 050909
Kamis, 19 Agustus 2010
Salut Aku
Salut aku
Pada caramu
Taklukkan kemarahanku
Karenamu
Kau perdengarkan
Pagelaran wayang
Di radio
Yang mengundang
Tanpa kata sesal
Tanpa huru hara
Lantas kau berkata
‘aku suka’
Nguri-uri kabudayan
Senyumku rekah karenanya
Tawaku renyah akhirnya
Tak ada bencana
Tak ada perang baratayuda
Salut aku
Pada caramu
Rengkuh hatiku
Dalam pelukmu
Malam ramadhan 040909
Rabu, 18 Agustus 2010
Yang Tak Kumau
Satu yang tak kumau
Ada rindumu
Bersandar di pucuk bambu
Lantas melayang-layang
Tak menentu
Satu yang tak kumau
Sebuah rindu hadir menyapamu
Dengan senyum manis
Tanpa kutahu
Dari mana asalnya
Satu yang tak kumau
Kau lupa berpaling
Saat mendengar panggilanku
Muhdela 040909
Ada rindumu
Bersandar di pucuk bambu
Lantas melayang-layang
Tak menentu
Satu yang tak kumau
Sebuah rindu hadir menyapamu
Dengan senyum manis
Tanpa kutahu
Dari mana asalnya
Satu yang tak kumau
Kau lupa berpaling
Saat mendengar panggilanku
Muhdela 040909
Rinduku Berurat Berakar
Rinduku berurat berakar
Jadi rimbun
Alami
Seperti hutan
Yang tak perlu disiram
Tapi pohon tumbuh lebat
Rinduku
Rindu kawah menggelegak
Yang selalu bergolak
Walau tanpa bara penyangganya
Alami
Rinduku
Bagai pilar-pilar balairung
Tak tergoyah dilecut getar gempa
Rinduku
Rindu musafir di padang pasir
Yk 020909
Jadi rimbun
Alami
Seperti hutan
Yang tak perlu disiram
Tapi pohon tumbuh lebat
Rinduku
Rindu kawah menggelegak
Yang selalu bergolak
Walau tanpa bara penyangganya
Alami
Rinduku
Bagai pilar-pilar balairung
Tak tergoyah dilecut getar gempa
Rinduku
Rindu musafir di padang pasir
Yk 020909
Lelahku lelahmu
Lelahku, lelahmu, lelah kita
Jadikan rindu kian menyayat
Saat kehendak tak kesampaian
Saat asa menggelora
Lelahku, lelahmu
Di antara masa yang kian panjang
Dalam rentang masa tanpa batas
Dimana langkah kan berakhir
Dimana tempat kan dituju
Lelahku, lelahmu
Dalam rentang waktu
Lelah kita
Kapan terjaga
Yk 300809
Jadikan rindu kian menyayat
Saat kehendak tak kesampaian
Saat asa menggelora
Lelahku, lelahmu
Di antara masa yang kian panjang
Dalam rentang masa tanpa batas
Dimana langkah kan berakhir
Dimana tempat kan dituju
Lelahku, lelahmu
Dalam rentang waktu
Lelah kita
Kapan terjaga
Yk 300809
Apa yang Bisa Kita Pertahankan
Ketika asa tlah datang
Kita tlah menjadi diri kita masing-masing
Hari-hari tlah menguliti tubuh
Menghapus wajah
Apalagi yang bisa kita pertahankan
Sementara yang kita punya tak bersisa
Harkat
Martabat
Gelar
Nama besar
Semua tak ada artinya
Yang tinggal hanya
Hati dan jiwa
Kemana kita kan membawa
Yk 300809
Kita tlah menjadi diri kita masing-masing
Hari-hari tlah menguliti tubuh
Menghapus wajah
Apalagi yang bisa kita pertahankan
Sementara yang kita punya tak bersisa
Harkat
Martabat
Gelar
Nama besar
Semua tak ada artinya
Yang tinggal hanya
Hati dan jiwa
Kemana kita kan membawa
Yk 300809
Ramadhan
Rinduku padamu
Bagai spora tertiup angin
Menyebar di pucuk-pucuk
Melekat di lapak-lapak
Menebar di relung-relung tanpa batas
Berjuta nyanyian mengiang
Berpacu dengan nadi
Hadirkan kehidupan di tanah basah
Ciptakan rindu tanpa sudah
Rinduku padamu
Rindu anak burung pada induknya
Mencicit menciap-ciap
Rindu dekapan hangat
Di bawah sayap pelukan bunda
Rinduku padamu
Rindu dalam sepi sarat renungan
Rindu dalam sunyi penuh impian
Ijinkan aku kembali
Merengkuh ramadhan-Mu
Penuh nyali
Yk 200809
Bagai spora tertiup angin
Menyebar di pucuk-pucuk
Melekat di lapak-lapak
Menebar di relung-relung tanpa batas
Berjuta nyanyian mengiang
Berpacu dengan nadi
Hadirkan kehidupan di tanah basah
Ciptakan rindu tanpa sudah
Rinduku padamu
Rindu anak burung pada induknya
Mencicit menciap-ciap
Rindu dekapan hangat
Di bawah sayap pelukan bunda
Rinduku padamu
Rindu dalam sepi sarat renungan
Rindu dalam sunyi penuh impian
Ijinkan aku kembali
Merengkuh ramadhan-Mu
Penuh nyali
Yk 200809
Semua
Tak lekang dari ingatan
Saat kau timpakan dadamu di punggungku
Yang terbuka
Lalu kau usapkan
Jemari tanganmu yang penuh luka
Dalam sebuah asa
Tuk bersama
Tak lepas dari rasa
Ketika kau tiupkan nafas hidupmu
Untukku
Buat sampaikan berita
Bahwa kau masih cinta
Di ruang tanpa aroma
Tanpa warna
Butir-butir peluhmu berjatuhan
Telapak tanganku tengadah
Jemariku menadah
Yk 15082009
Saat kau timpakan dadamu di punggungku
Yang terbuka
Lalu kau usapkan
Jemari tanganmu yang penuh luka
Dalam sebuah asa
Tuk bersama
Tak lepas dari rasa
Ketika kau tiupkan nafas hidupmu
Untukku
Buat sampaikan berita
Bahwa kau masih cinta
Di ruang tanpa aroma
Tanpa warna
Butir-butir peluhmu berjatuhan
Telapak tanganku tengadah
Jemariku menadah
Yk 15082009
Aku Ingin
aku ingin
rembulan tak cemburu
saat kudekap kau erat
rasakan denyar aliran nadi
usapkan jutaan peluh di pori
dalam pelukan penuh rasa
aku ingin
rembulan cemburu
melihat kita
ungkapkan rindu
yang sempat tertunda
aku ingin
barsama rembulan
temukan cinta
yang kian lena
yk 150809
rembulan tak cemburu
saat kudekap kau erat
rasakan denyar aliran nadi
usapkan jutaan peluh di pori
dalam pelukan penuh rasa
aku ingin
rembulan cemburu
melihat kita
ungkapkan rindu
yang sempat tertunda
aku ingin
barsama rembulan
temukan cinta
yang kian lena
yk 150809
Jumat, 06 Agustus 2010
hanya pada-Mu
hanya padamu
wahai dzat yang maha Agung
kutumpahkan segala rinduku
yang berdenyut-denyut
merabai sekujur kulit jangatku
memeluk dengan segala daya
menyungkupku dalam kesetiaan sunyi tiada tara
hanya kepadamu
aku bersimpuh
di ujung telapak kaki-Mu
menanti keikhlasan-Mu dalam segala
jangan biarka aku lupa dan terlena
dalam gemerlap bayang-bayang semu
muhdela
05022010
wahai dzat yang maha Agung
kutumpahkan segala rinduku
yang berdenyut-denyut
merabai sekujur kulit jangatku
memeluk dengan segala daya
menyungkupku dalam kesetiaan sunyi tiada tara
hanya kepadamu
aku bersimpuh
di ujung telapak kaki-Mu
menanti keikhlasan-Mu dalam segala
jangan biarka aku lupa dan terlena
dalam gemerlap bayang-bayang semu
muhdela
05022010
Selasa, 03 Agustus 2010
BATAPA JAHATNYA
kau renggut
kau rampas
kau rebut semuanya
sampai ke pucuk-pucuk
sampai ke tunas-tunas
sampai ke akar-akar
kau cerabut
lepas
tanpa nafas
kau rampas
kau rebut semuanya
sampai ke pucuk-pucuk
sampai ke tunas-tunas
sampai ke akar-akar
kau cerabut
lepas
tanpa nafas
BILA ITU BOLEH KULAKUKAN
ingin kutumpahkan segala sumpah serapah
ingin kulontarkan berjuta kata
yang mendesak-desak
seperti mortir berlomba untuk dienyahkan
menusuk-nusuk
menggeliat-geliat
ingin kuhentakkan segala daya
lumatkan yang tergenggam tanpa sisa
remukkan tulang-tulang dadamu
yang tak pernah lengkap
ingin kulontarkan berjuta kata
yang mendesak-desak
seperti mortir berlomba untuk dienyahkan
menusuk-nusuk
menggeliat-geliat
ingin kuhentakkan segala daya
lumatkan yang tergenggam tanpa sisa
remukkan tulang-tulang dadamu
yang tak pernah lengkap
SEBUAH SESAL
sebuah sesal
perlukah?
bila tak ada lagi jalan tengah
ketika mulut-mu;ut kita tak lagi bisa berucap
ketika jari jemari kita
tak lagi bisa menggenggam
ketika kaki-kaki kita
tak berdaya lagi buat melangkah
sebuah sesal
menjadi kunci
tuk jadi diri sendiri
perlukah?
bila tak ada lagi jalan tengah
ketika mulut-mu;ut kita tak lagi bisa berucap
ketika jari jemari kita
tak lagi bisa menggenggam
ketika kaki-kaki kita
tak berdaya lagi buat melangkah
sebuah sesal
menjadi kunci
tuk jadi diri sendiri
Langganan:
Postingan (Atom)